Kamis, 01 Agustus 2013

50 Peribahasa Indonesia Beserta Artinya

  • ada air ada ikan : dimana kita tinggal , di situlah kita mendapat rejeki
  • ada aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang: berhadapan mulutnya manis, tetapi di belakang jahat perkataanya
  • ada gula ada semut: orang yang kaya biasanya banyak dikunjungi orang-orang, yang ikut mengecap kenikmatan dari kekayaannya

  • ada hujan ada panas, ada hari boleh balas: untuk membalas dendam pada seseorang, tentu akan dating juga masanya
  • ada rotan ada duri: tiap-tiap sesuatu ada buruknya atau kesukaranya
  • bagai air di daun talas: orang yang tidak tetap pendiriannya
  • bagai air titik ke batu: memberi nasehat baik kepada orang yang jahat terlalu susah masuknya
  • bagai alu pencukil duri: mengerjakan sesuatu yang sukar dikerjakan
  • bagai anjing mengalak di ekor gajah: orang yang hina atau orang yang miskin melawan orang berkuasa atau orang kaya
  • bagai api dengan asap: sangat erat persahabatanya
  • cabik-cabik bulu ayam: orang yang berselisih dengan saudara atau keluarganya tiada lama berbalik lagi
  • caing hendak menjadi ular naga: orang yang rendah berlagak meniru kelakuan orang yang tinggi
  • cepat kaki ringan tangan: tangkas dan rajin
  • cium tapak tangan, berbau atau tidak: periksa diri sendiri dulu, baru mencela orang lain
  • cuaca di langit tanda akan panas, gabah dihulu tanda akan hujan: barang sesuatu pasti ada tandanya
  • datang tampak muka, pergi tampak punggung: waktu datang baik, perginya pun harus baik pula
  • datang tak dijemput, pulang tak berantar: atas kemauannya sendiri
  • di balik-balik bagai memanggung: suatu perkara dipikirkan masak-masak, supaya jangan menyesal kemudian
  • di luar bagai madu, di dalam bagai empedu: mulut manis tapi hatinya jahat
  • dimana lalang habis, disitu api padam: mati itu tidak dapat ditentukan, jika umur sudah dampai, dimana saja kita mati
  • enggan berdayung, hanyut serantau: janganlah malu bertanya, jika tidak tahu
  • gajah dikalahkan oleh pelanduk: yang kuat dikalahkan oleh yang lemah
  • gantilah celana dengan kain: penakut
  • gunung yang tinggi akn runtuh, jika setiap hari digali: betapapun hartanya banyak jika dikeluarkan saja dengan tidak berusaha menambahnya tentu akhirnya akan habis
  • habis manis sepah dibuang: setelah tidak terpakai lagi dibuang begitu saja
  • hancur badan dikandung tanah, budi naik terkenang juga: budi baik tak dapat dilupakan selama-lamanya
  • hati tak lepas, dendam tak sudah: belum puas
  • hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai: kalau kita ingin kaya hendaklah berhemat, dan kalau kiata ingin pandai hendaklah rajin belajar
  • hidung dicium, pipi digigit: berbuat kebaikan guna menutupi kejahatan
  • hujan tak dapat berbalik ke langit: tidak dapat diubah lagi
  • ilmu lebih dari pada harta: harta pasti habis, tapi ilmu kekal sampai tua
  • ilmu yang tiada beramal, sama dengan pohon yang tiada berubah: ilmu pengetahuan sebaiknya kita sebarkan, supaya banyak bermanfaat
  • jangan bercermin di air keruh: janganlah mencontoh yang buruk
  • jauh dimata dekat dihati: walau berjauhan serasa berdekatan kalau senantiasa berkirim- kirim surat
  • kalah jadi abu, menang jadi arang: menang kalah sama saja
  •  katak hendak menjadi lembu: orang hina hendak meniru perbuatan orang besar akirnya susahlah ia
  • Lempar batu sembunyi tangan: perbuatan yang licik dan khianat
  • Lintah darat: orang yang meminjamkan uang dengan bunga yang amat besar
  • Malu bertanya sesat di jalan: janganlah kita malu menanyakan sesuatu kepada orang yang bijaksana
  •  Malu-malu kucing: pura-pura malu
  • Musuh dalam selimut: musuh yang terdapat dalam kawan sendiri
  • Nasi telah menjadi bubur: kesalahan yang amat disesalkan karena tak dapat diperbaiki
  • Pagar makan tanaman: orang yang wajib memelihara, yang merusaknya
  • Pahit diluar, manis di dalam:  perkataan yang keras atau kasar tapi maksudnya baik
  • Panas setahun dihapuskan oleh hujan sehari: kebaikan yang telah banyak dihapuskan oleh kesalahan yang sedikit saja
  • Patah tumbuh hilang berganti: hilang yang satu munculah yang lain
  • Pucuk dicinta ulam tiba: mendapat sesuatu yang dibutuhkan
  • Sambil menyelam minum air: mengerjakan suatu pekerjaan, diselesaikan pula pekerjaan yang lain
  • Sebab nila setitik rusak susu sebelanga: kebaikan yang banyak hilang oleh kesalahan yang sedikit
  • Seperti cacing kepanasan: orang yang gelisah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar