Kamis, 01 Agustus 2013

Dunia dan Pemanasan Global

Dalam beberapa tahun terakhir suhu yang terjadi di bumi meningkat cukup tinggi. salah satunya disebabkan oleh terjadinya pemanasan global atau global warming, yaitu suatu peristiwa meningkatnya temperature rata-rata atmosfer, laut serta daratan bumi. Perubahan iklim yang disebabkan pemanasan global telah menjadi isu besar di dunia. Mencairnya es kutub utara dan kutub selatan yang akan menyebabkan kepunahan habitat disana merupakan bukti dari pemanasan global.

Semua negara di dunia merasakan dampak tersebut termasuk indonesia. Apalagi negara indonesia yang terletak di daerah equator, merupakan negara yang pertama sekali akan merasakan dampak perubahan iklim.

Dampak pemanasan global mulai dirasakan indonesia dengan ditandai berbagai perubahan iklim maupun bencana alam yang terjadi. salah satunya dampak pemanasan global itu di antaranya,

terjadinya perubahan musim dimana musim kemarau menjadi lebih panjang yang mengakibatkan gagal panen, krisis kekurangan air bersih serta terjadinya kebakaran hutan. Selain itu berbagai jenis flora dan fauna akan hilang akibat dampak tersebut. Tidak hanya itu saja karang-karang yang berada si laut juga berpotensi mati akibat naiknya suhu air laut.
Perubahan iklim yang diakibatkan oleh pemanasan global dipicu oleh meningkatnya emisi karbon sebagai akibat pemakaian energi fosil seperti bahan bakar minyak , batubara, dan sejenisnya, yang tidak dapat diperbaharui. Negara-negara industri macam amerika, inggris, rusia, cina merupakan penghasil emisi karbon terbesar. sementara itu negara-negara berkembang juga berkontribusi meski tidak sebesar negara-negara industri. Namun begitu indonesia merupakan salah satu penyumbang karbon terbesar diantara negara berkembang. Tidak itu saja kerusakan hutan yang ada di indonesia juga tercatat pada rekor dunia " Guinnes Record Of Book " sebagai negara tercepat yang rusak hutannya.
Negara-negara asia dan afrika juga terlihat peningkatan permukaan lautnya, ini bisa dilihat dengan makin tingginya ombak yang terjadi di pantai. Dan diperparah dengan melelehnya gleser yang terjadi di gunung himalaya yang berada di tibet serta kutub utara.
IPPC (Intergovermental Panel and Climate Change) sebuah lembaga panel internasional yang berada di bawah naungan pbb menyatakan, dewasa ini terjadi peningkatan suhu di dunia sebesar 0,6 - 0,70, sementara di Asia lebih tinggi, yaitu 10. Kenyataan ini menjadi ketersediaan air yang berada di negeri-negeri tropis akan berkurang 10 hingga 30 persen. Tidak itu saja keadaan ini mengakibatkan melelehnya Gleser (gunung es) yang berada di himalaya serta di daerah Kutub. Sehingga secara umum yang dirasakan oleh seluruh wilayah di dunia saat ini adalah musim panas akan semakin lama sementara itu musim penghujan akan semakin pendek. Tidak itu saja badai dan banjir akan kerap melanda kota-kota besar di dunia.
Tantangan negara-negara di dunia dewasaini adalah mengatasi efek yang timbul sembari melakukan berbagai langkah untuk meminimalisasi semakin berubahnya iklim di masa depan, diantaranya, mencegah karbondioksida lepas ke atmosfer dengan cara menyimpan gas tersebut atau komponen karbonnya di tempat lain. Cara paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya.
Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai tahap yang cukup mengkhawatirkan. Di beberapa area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan
yang lain, seperti misalnya untuk lahan pertanian ataupun proyek pembangunan rumah tinggal.
Semoga di waktu yang akan datang, kita semua para penduduk dunia, dapat lebih menjaga kelestarian hutan demi untuk mengurangi efek pemanasan global.
Sumber : Interaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar